Imam Asy Syafii, imam yang cemerlang diantara keempat imam, didapati bahwa beliau: memanjangkan jenggot, mengharamkan musik, mengharamkan rokok, mencela fanatik mazhab, melarang pengagungan kuburan, membid'ahkan tahlilan, mengharamkan ilmu filsafat, menundukkan akal di bawah wahyu, mengharamkan pencarian keberkahan yg tidak syar'i, mengharamkan pemberian selamat atas hari raya non muslim, mencela terhadap sufi ekstrim, mengingkari wali gadungan, tidak menjadikan mimpi sebagai dalil.
.
Atas dasar amal-amal itulah beliau diberi gelar Nashirus Sunnah (Pembela Sunnah-Sunnah Nabi sallallahu 'alaihi wasallam).
.
Dalam kitabnya yg masyhur, Al-Umm dan Ar-Risalah, nampak sekali bahwa beliau tegas mengerjakan sunnah dan membantah meninggalkannya. Demikian pula tak ditemukan sama sekali bid'ah-bid'ah dalam kitab-kitab beliau.
.
Lalu, sudahkah selama ini kita berafiliasi dg hal yg benar (ittiba')? Atau masih ikut-ikutan (taqlid)?