Saturday, March 24, 2018
6 Buku Liberalisme dan Pikiran Sesat
Buku-buku berikut harusnya dimiliki dan dibaca oleh para mahasiswa, terlebih mereka yg menobatkan diri sebagai aktifis, kenapa? Agar pikirannya tidak liberal. Bahkan orang jahiliyah di zamannya pun akan bingung jika semua agama akan didefinisikan sama.😅
Anda sehat?
Buku 1: Gerakan Mewaspadai Kontekstualisasi Al-Qur'an
Buku ini ditulis ustad Agus Hasan Bashari, direktur Pesantren Al-Umm Malang. Tulisan berikut merupakan bantahan terhadap tulisan pemikiran sesat kawannya saat dulu berada di LIPIA, yaitu Ulil Abshar Abdalla, tokoh liberal Indonesia.
Buku ini ditulis ustad Agus Hasan Bashari, direktur Pesantren Al-Umm Malang. Tulisan berikut merupakan bantahan terhadap tulisan pemikiran sesat kawannya saat dulu berada di LIPIA, yaitu Ulil Abshar Abdalla, tokoh liberal Indonesia.
Buku 2: Imperialisme Baru
Buku berikut ditulis oleh Nuim Hidayat. Buku ini mengupas penjajahan dari segala pendekatannya: orientalisme, imperialisme, penjajahan peradaban, fiqih lintas agama, liberalisme Islam, dll
Buku ini ditulis oleh Adian Husaini, mengupas tentang bagaimana kurikulum Perguruan Tinggi Islam telah didesain sedemikian rupa agar menjadi liberal, jauh dari agama oleh para "cendekiawan" Muslim yang berkepentigan di dalamnya. Membaca ini, Anda mahasiswa harus menyadari bahwa apa yang dipelajari di PT Islam bisa jadi tak sejalan dengan Al-Qur'an dan Hadits, menjadi lebih liberal.
Adian Husaini dan Nuim Hidayat adalah adik kakak, dua bersaudara yg mendedikasikan diri untuk agama. Itu keren!!
Baca lebih lanjut ke link berikut Liberalism in Indonesia Islamic Institution
Buku 4: Misykat dan Islamic Science
Misykat ditulis oleh ustad Hamid Fahmy Zarkasyi. Beliau ini tulisannya ngeri, bacanya harus fokus, ga bisa disambi maen sosmed hehe, karena bahasanya agak berat. Dari buku ini ustad Hamid menuturkan bahwa selama menempuh studi Master keduanya (setelah menempuh Master pertama di Pakistan) di Birmingham beliau merasa ilmu yg didapat tidak ada apa-apanya. Tapi setelah bertemu dan menimba ilmu dari Syed Naquib al-Attas di ISTAC IIUM beliau sampaikan ilmu yg didapat jauh lebih bermanfaat.
Misykat ditulis oleh ustad Hamid Fahmy Zarkasyi. Beliau ini tulisannya ngeri, bacanya harus fokus, ga bisa disambi maen sosmed hehe, karena bahasanya agak berat. Dari buku ini ustad Hamid menuturkan bahwa selama menempuh studi Master keduanya (setelah menempuh Master pertama di Pakistan) di Birmingham beliau merasa ilmu yg didapat tidak ada apa-apanya. Tapi setelah bertemu dan menimba ilmu dari Syed Naquib al-Attas di ISTAC IIUM beliau sampaikan ilmu yg didapat jauh lebih bermanfaat.
Buku Islamic Science, yaitu kumpulan tulisan yg di susun oleh ustad Hamid dan rekan-rekannya. Sy belum bisa review karena belum melanjutkan membaca, menarik tapi agak berat..
Buku 5: Islam Liberal 101
Buku selanjutnya ditulis oleh Akmal Sjafril. Sudah sy review sebelumnya. Menarik, saudara Akmal ini alumnus mentereng ITB yang kemudian merubah jalan hidupnya ke jalan dakwah. 'You are responsible for 'ur own life'. Lugas, cerdas, dan bernas!
Dengan bahasa yg mudah dipahami siapa saja dari kalangan apa saja, buku ini mengupas tuntas sindikat liberalisme sekaligus modus operandi yg biasa digunakan.
Sering kita dibuat takjub akan pemikiran-pemikiran mereka yg katanya modern dan toleran, nyatanya teori, konsep, dan gagasan yg dibela mati-matian itu jauh dari kata ilmiah, asal bunyi, tak bernas, tak bisa dipertanggung jawabkan.
Apalah arti Athena tanpa Jerussalem. Apalah arti logika tanpa agama.
Buku terakhir ditulis oleh Alfian Tanjung, aktifis pemerhati PKI. Buku ini didapat saat lawatan penulis ke Malang. Baca bukunya, aduh ngeri!! Mengupas kondisi kekinian tentang negeri ini. Nyesek bacanya.
Refleksi Pemikiran Liberal dan Sesat
Logika seringkali didewakan oleh kaum yang mengaku sok logis, padahal sejatinya logikanya terbatas. Maka dari itu, perlu ilmu akidah yang kuat sebelum berlogika. Islam itu logis, tak perlu dilogikakan, cukup mendengarkal Al-Qur'an dan Hadits, that's it!
Logika seringkali didewakan oleh kaum yang mengaku sok logis, padahal sejatinya logikanya terbatas. Maka dari itu, perlu ilmu akidah yang kuat sebelum berlogika. Islam itu logis, tak perlu dilogikakan, cukup mendengarkal Al-Qur'an dan Hadits, that's it!