Manusia hidup senantiasa diiringi dengan pelbagai cobaan. Ada diantara kita yang lolos menempuh ujian tersebut, ada pula mungkin yang merasa berat. Allah dan Rasul-Nya telah memberi kunci kepada manusia dalam menghadapi cobaan, yaitu sabar.
وان تعدوانعمه الله لاتحصوها
"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah niscaya kamu tak akan dapat menentukan jumlahnya." (An-Nahl: 18)
Nikmat Allah yg begitu besar kepada hambanya tak kan sanggup dihitung. Musibah atau ujian yg kita hadapi tak berbanding dg besarnya nikmat yg telah Allah berikan.
ولنبلونكم بشي من الخوف والجوع ونقص من الاموال والانفس و الثمرات وبشر الصبرين
"Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa (sakit), dan buah-buahan. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (Al-Baqarah: 155)
Selama kita masih hidup, selama itulah kita akan diuji. Hidup ini untuk menguji siapakah yg jujur imannya dan yg dusta.
احسب الناس ان يتركوا ان يقولوا امنا وهم لا يفتنون
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji?' (Al-'Ankabut: 2)
Mari pandai-pandai bersyukur. Ujian kita belum sebanding dg Urwah bin Zubair, sosok faqih agama yg diuji dg kesehatan. Pula tak sebanding dg ujian Nabi Ayyub, yg diuji kehilangan harta, anak, keluarga, dan kesehatan bertubi tubi. Para Nabi lah yg ujiannya paling berat dan juga orang-orang yg memilih jalan Nabi. Sesungguhnya mereka yang berpegang teguh pada jalan agama, maka beratlah ujiannya. "Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapatkan kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yg demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila ia tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yg demikian itu merupakan kebaikan baginya." (Hadits Sahih, diriwayatkan Muslim, no. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan radhiyallahu'anhu)
Yuuk Sabar, Yuuk Banyak Syukur
Tonight's summary