Sifat Shalat Nabi



Shalat adalah tiang agama, assholaatu 'imaaduddiin.

Shalat ialah pembeda antara Muslim dan kafir.

Walau merasa banyak kekurangan, sholatlah! Assholatu tanhaa 'anil fakhsyaa i wa-l munkar.

Shalat adalah ibadah agung dalam Islam, lalu sudahkah sholat kita sesuai tuntunan; gerakan dan bacaan?

Syeikh Albani, pakar hadits kontemporer yang telah tersohor akan kredibilitas dan validitas pengujian haditsnya, mengupas tata cara sholat Nabi dari A sampai Z dalam buku ini. Dalilnya "Sholluu kamaa roaitumuuni ushollii, Sholatlah sebagaimana kalian melihatku sholat."

Dikupasnya bahwa Nabi:
1. Membuat/meletakkan sutrah saat shalat. "Janganlah engkau shalat kecuali menghadap sutrah, dan janganlah membiarkan seseorang melintas di hadapanmu; jika ia menolak, maka hendaklah engkau mendorongnya dengan kuat sebab ia sedang bersama qarin (setan)."
--
Ada baiknya saat memasuki masjid tidak mengambil posisi di tengah-tengah masjid yg luas tanpa mendekati sutrah. Namun, dianjurkan untuk mendekati dinding atau tiang-tiang masjid.

2. Membaca al-Faatihah dan surat, ayat demi ayat.
"Allah Tabaraka wa Ta'ala berfirman, 'Aku membagi shalat (al-Faatihah) menjadi dua bagian antaraKu dengan hambaKu; setengah bagian untukKu dan setengah lagi untuk hambaKu, dan hambaKu pasti mendapatkan apa yg ia minta."
--
Yuk baca al-Faatihah perlahan sembari meresapi maknanya.

3. Membaca surat-surat panjang (sepertujuh terakhir; mufashal) dalam sholat subuh. Surat yg dibaca Nabi selevel al-Waaqi'ah, ath-Thur, Qaaf, at-Takwir, az-Zalzalah.
"Beliau membaca surat-surat panjang dari surat al-Mufashal (dalam sholat subuh)."

Dalam sholat lain, seperti sholat malam, bacaan Nabi lebih panjang.

"Siapa yang sholat dg membaca dua ratus ayat dalam semalam, maka ia dicatat termasuk di antara orang-orang yg taat kepada Allah dan ikhlas."

"Siapa yg sholat dg membaca seratus ayat dalam semalam, maka ia tidak akan dicatat sebagai orang-orang yang lalai."
--
Selain al-Ikhlas, semoga surat lain juga menjadi bacaan favorit kita saat sholat.

4. Membaca al-Quran dengan tartil dan membaguskan suara.

"Akan dikatakan kepada pemilik al-Qur'an (orang yg senantiasa membaca, menghafal, dsb), 'Bacalah dan naiklah (ke tingkatan-tingkatan surga) serta lantunkanlah secara tartil di dunia; karena sesungguhnya kedudukanmu (di surga) adalah ada pada ayat terakhir yg kamu baca."
--
Ingat bacanya tartil yaa, jangan pakai langgam jawa dll. Dan juga suara merdunya disimpan utk baca al-Qur'an sj jangan yg lain (read: nyanyi).

5. Menyempurnakan rukuk
"Jika engkau rukuk, maka letakkanlah ledua telapak tanganmu pada kedua lututmu, kemudian renggangkanlah antara jari-jemarimu, kemudian diamlah hingga seluruh anggota tubuhmu mengambil posisinya."

Juga, Nabi rukuk dengan thuma'ninah yakni memperlama temponya.
"Nabi menjadikan rukuk, i'tidal, sujud, dan duduk antara dua sujud hampir sama lamanya."

6. Turun untuk sujud dg bertumpu pada kedua tangan.
"Beliau meletakkan kedua tangan beliau ke tanah, sebelum (meletakkan) kedua lutut beliau."

Cara sujud: "Beliau tidak membentangkan kedua tangan (dg menempelkan pada tanah), namun mengangkat keduanya dr tanah, dan menjauhkan keduanya dr kedua lambung, hingga putih kedua ketiak beliau terlihat dr belakang dan sampai-sampai seandainya ada seekor anak kambing hendak lewat di bawah kedua tangan beliau, niscaya ia akan bisa melewatinya."

Menyempurnakan sujud (thuma'ninah), Nabi memberi perumpamaan orang yg tidak menyempurnakan sujud seperti seorang yg lapar, yg memakan satu atau dua biji kurma tapi sama sekali tak mengenyangkannya. Itulah orang yg paling buruk pencuriannya.

----
Dari beberapa keterangan, tata cara sholat Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam berlaku sama bagi laki-laki dan perempuan. Tidak terdapat dalil yg mengindikasikan bahwa ada pengecualian bagi kaum perempuan pada sebagiannya. Dalilnya adalah: "Solluu kamaa roaitumuuni ushollii, sholatlah kalian sebagaimana kalian melihatku sholat."

Masih banyak lagi uraian tentang signifikansi gerakan dan bacaan sholat. Semoga buku ini bisa segera dimiliki. Dengan memperbaiki sholat, in syaa Allah kita ingin memperbaiki kehidupan ini.

Sejak cetakan pertama pada 2013 lalu, buku ini telah sampai pada cetakan ketujuh pada 2016 lalu oleh penerbit Darul Haq. Harga buku sangat terjangkau, Rp 30.000,- saja, harga ini jauh lebih murah dr harga novel mainstream yg saat itu dibeli bersamaan.

Sekian.


Info Buku: IG: goodwords.book
LihatTutupKomentar